Juventus akan menghadapi Real Madrid di final Liga Champions akhir pekan nanti. 19 tahun silam, keduanya juga sempat bertemu. Bagaimana hasilnya ketika itu?
Final Liga Champions antara Juve vs Madrid akan berlangsung di Millennium Stadium, Minggu (4/6/2017) dinihari WIB.
Pertemuan nanti akan jadi yang ke-19 bagi kedua tim sepanjang keikutsertaannya di kompetisi Eropa. Namun sebelumnya, Juve dan Madrid cuma sekali bertemu di final.
Itu terjadi 19 tahun silam, ketika Juve dan Madrid bertemu di final Liga Champions musim 1997/1998. Juve ke final setelah menyingkirkan Monaco dengan agregat 6-4, sementara Madrid mengatasi Borussia Dortmund 2-0.
20 Mei 1998, Juve dan Madrid pun bertanding di Amsterdam Arena. Di laga itu, kedua tim menyajikan pertarungan sengit.
Juve yang masih diperkuat Zinedine Zidane --kini jadi pelatih Real Madrid, bermain tanpa gol di babak pertama. Namun di babak kedua, tepatnya di menit ke-66, gawang mereka dibobol Pedrag Mijatovic.
Kesalahan barisan pertahanan Juve mengadang tendangan pemain Madrid membuat bola liar bergulir ke arah Mijatovic. Dengan sekali gocekan, Mijatovic menaklukkan Angelo Peruzzi. Madrid menang 1-0 dan akhirnya keluar sebagai juara.
Kekalahan itu rupanya cukup membekas di benak Paolo Montero. Eks pemain Bianconeri itu menyayangkan gol yang tercipta berasal dari kesalahan.
"Kami berdua (Juve dan Madrid) melaju ke final sebagai tim favorit. Pertandingan yang berjalan ketat, yang ditentukan oleh hal kecil. Mereka mencetak gol setelah bola memantul," kenang Montero yang kala itu tampil jadi starter, kepada AFP.
"Itu kenangan yang menyedihkan di mana kami tidak bisa menang. Tapi sejarah menunjukkan kalau Madrid memang terlahir untuk bermain di final, sebab mereka bisa terus merebut kemenangan," tambahnya.
Montero menilai, Juventus yang sekarang juga sebenarnya jadi tim favorit. Dengan segala kualitasnya, plus keberadaan Buffon, Juve punya kans jadi juara.
"Juve bagi saya terlihat lebih kuat bertahan dan sangat efisien, meski mereka punya sedikit peluang mencetak gol, mereka bisa memanfaatkannya," sambung Montero.
"Dan tentu saja mereka beruntung punya Gianluigi Buffon. Ada alasan mengapa dia menjadi salah satu kiper terbaik sepanjang masa. Setelah apa yang dilakukan sepanjang kariernya, dia pantas menang," tegasnya.
Terakhir, Montero juga menyebut Zidane salah satu rekan terbaiknya di level klub. Saat bersama-sama di Juventus, pemain asal Prancis memang menunjukkan dirinya sosok yang berkualitas.
"Zidane adalah sosok yang dikaruniai. Dia adalah rekan terbaik yang saya punya, yang paling sederhana dan rendah hati. Sekarang dia menunjukkan dirinya juga seorang pelatih yang hebat," pujinya.
"Di kehidupan saya dan keika di Juventus, saya selalu belajar dari orang terbaik yang paling rendah hati. Dia yang selalu berlatih keras dan berbagi ilmu. Tidak ada kata 'saya', tapi 'kami'. Itu yang saya pelajari saat di Juventus," kenangnya.
Sumber : https://sport.detik.com
Wednesday, May 31, 2017
Mengingat Kembali Final Juventus vs Madrid di Tahun 1998
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment