Arema FC sedemikian dominan atas Bali United, merujuk pada beberapa duel terakhir. Bali United memiliki potensi agar tak lagi didominasi Arema saat berhadapan di Stadion Gajayana, Sabtu (11/6/2017) malam.
Dalam lima pertemuan terakhir Singo Edan begitu digdaya atas Serdadu Tridatu, baik kala menjalani laga tandang maupun kandang. Total empat kemenangan berhasil Arema raih dari lima pertemuan terakhir dengan Bali United, dan hanya satu laga yang berakhir imbang. Itu terjadi di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 silam, saat Bali United sukses menahan imbang Arema 2-2.
Dari catatan pertemuan di atas, terlihat bahwa Arema unggul dalam faktor rekor pertemuan kala melawan Bali United. Tapi dalam gelaran Liga 1 2017 ini, keunggulan Arema atas Bali United ini mungkin tidak akan bisa didapatkan dengan mudah, atau malah akan berbalik menjadi keunggulan untuk Bali United.
Limbungnya Kondisi Arema
Memasuki Pekan 11, Arema FC masih berada dalam posisi tidak stabil. Sempat melesat pada empat pertandingan awal dengan menorehkan tiga kemenangan dan sekali imbang, Arema kemudian kalah di Pekan 5 atas PSM Makassar. Setelah itu penampilan Singo Edan mulai tidak stabil. Selain cederanya beberapa pemain kunci, banyak faktor yang membuat Arema menjadi limbung.
Pemanggilan para pemain andalan ke timnas U-22, macam Bagas Adi maupun Hanif Sjahbandi, serta cederanya beberapa pemain kunci macam Arthur Cunha da Rocha adalah sebab tidak stabilnya permainan Arema. Mulai absennya Cristian Gonzales, topskorer Piala Presiden 2017, dalam mencetak gol membuat Arema juga menjadi tim yang cukup sedikit mencetak gol dalam ajang Liga 1 2017 ini.
Bersama Persib, Persegres, Perseru, dan Persiba, Arema menjadi tim yang belum mampu mencetak gol sampai dua digit sampai pekan ke-11 ini. Pencetak gol terbanyak tim mereka, Dedik Setiawan, bahkan baru mencetak tiga gol sampai pekan ke-11. Masalah mencetak gol Arema ini bahkan masih tampak dalam laga melawan Perseru Serui di pekan ke-10.
Mendominasi laga dengan total tembakan enam berbanding dua milik Serui (enam tembakan Arema tak ada satu pun yang mengarah ke gawang), serta akurasi operan yang mencapai 75% (unggul 10% atas Perseru), Singo Edan tetap tidak mampu memenangkan pertandingan karena mereka tidak bisa mengakhiri serangan yang mereka bangun.
Buntunya penyerangan mereka yang dikomandoi oleh Esteban Vizcarra, Cristiano Gonzales, dan Dendi Santoso membuat gol menjadi hal yang sulit mereka catatkan dalam ajang Liga 1 2017 ini. Kombinasi antara mereka tidak lagi moncer, seperti halnya ketika gelaran ISC A 2016 silam. Hal ini diperparah dengan kondisi lini pertahanan Arema yang sedikit rapuh.
Dari 10 laga yang sudah dijalani, total Arema kebobolan delapan gol, dengan kebobolan terbesar adalah ketika lawan Persela Lamongan di Pekan 7. Lini pertahanan Arema, terutama ketika Artur Cunha dan Bagas Adi absen, tampak begitu rentan. Pertahanan Arema ini dapat dengan mudah ditembus oleh lawan. Jad Noureddine dan Junda Irawan kerap gagal menjaga ruang kosong yang ada di lini pertahanan Arema.
Namun, sekembalinya Artur Cunha dalam laga melawan Perseru, pertahanan Arema kembali kokoh. Pekerjaan rumah sekarang adalah milik para pemain di lini serang Arema.
Bangkit Setelah Masuknya Widodo Cahyono Putro
Kondisi sebaliknya justru dialami oleh Bali United. Pada lima pekan awal, Bali United berada dalam posisi tidak stabil. Hanya meraih dua kemenangan dari tiga laga yang dijalani membuat tim Serdadu Tridatu berada di papan bawah. Hal ini pun berefek pada pemecatan pelatih Bali kala itu, Hans-Peter Schaller, yang dianggap tidak mampu mendongkrak permainan Bali United yang berisikan pemain yang cukup mumpuni.
Masuknya Widodo Cahyono Putro mulai Pekan 6 membuat Bali United bangkit. Racikan yang ia terapkan mampu meningkatkan performa para pemain Bali United. Ia mampu memaksimalkan kemampuan Irfan Bachdim, Sylvano Comvalius, Yabes Roni, serta pemain-pemain Serdadu Tridatu yang lain.
Di tangannya, Bali United bermain menjadi lebih rapat. Lini pertahanan yang diisi oleh Ahn Byung-Keon, Agus Nova, Ricky Fajrin, serta I Made Andhika mampu tampil rapat. Hal ini tentu akan menyulitkan penyerangan Arema yang sedang tumpul dalam beberapa pertandingan ke belakang. Lini serang mereka pun cukup menyeramkan dengan hadirnya Comvalius yang sejauh ini sudah mencetak enam gol, disokong oleh Marcos Flores dan dua pemain berkecepatan tinggi, Irfan Bachdim dan Yabes Roni.
Berkat racikan dari Widodo, Bali United sekarang mampu duduk di papan tengah klasemen. Total mereka sekarang meraih 16 poin dari 10 laga yang sudah dijalani, dengan catatan lima kali menang, sekali seri, dan empat kali kalah.
Namun, Bali United pun bukannya tanpa cacat. Laga terakhir melawan Bhayangkara FC mencerminkan kelemahan-kelemahan dari Bali United. Para pemain Bali kerap tidak siap kala menerima serangan balik, sehingga tim Bhayangkara FC dua kali dapat membobol Bali lewat pola serangan balik. Ini merupakan cermin dari buruknya transisi Bali United, terutama dari menyerang ke bertahan.
***
Pertandingan nanti akan berjalan cukup alot, karena kedua tim datang ke pertandingan ini membawa hasil buruk dari pertandingan sebelumnya. Arema baru saja meraih hasil imbang lawan Perseru, sedangkan Bali United baru saja dikalahkan oleh Bhayangkara FC.
Keseimbangan sebenarnya lebih berada di kubu Arema FC. Apalagi kembalinya Artur Cunha membuat pertahanan lebih stabil, tinggal memaksimalkan lini serang saja yang dihuni oleh Gonzales, Vizcarra, maupun Dendi Santoso. Namun jika tidak waspada, Bali United bisa saja memberikan kejutan dan meraih hasil positif di Gajayana.
Lagi pula, Bali United punya potensi besar untuk melakukan kejutan. Apalagi setelah para pemain yang kemarin bertugas untuk negara sudah kembali. Kecepatan Yabes maupun Irfan, serta penempatan posisi Comvalius yang baik, bisa menjadi masalah tersendiri bagi para pemain Singo Edan.
Berikut adalah prediksi line-up untuk laga Arema vs Bali United yang akan diselenggarakan di Stadion Gajayana, Sabtu (17/6/2017) malam.
Sumber : Detik.com
No comments:
Post a Comment